10 September 2008

Teknologi Pendidikan

RESUME MATERI

Unsri 50 %MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH

NAMA : HERYADI

NIM : 20082013027

JURUSAN : TEKHNOLOGI PENDIDIKAN

DOSEN PENGANPU : Prof. DR. FUAD A .RAHMAN. MPd

Dr. NYAYU KHODIJAH,S.Ag, M.Si

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG

2008

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………

ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….

iii

BAB. I

PENDAHULUAN ……………………………………………………

1

1.1

LATAR BELAKANG ……………………………….

1

1.2

PERMASALAHAN ………………………………….

1

1.3

TUJUAN ……………………………………………..

2

BAB.II

Resume Materi ……………………………………………………

3

2.1

Pengertian Psikologi ..............................

2.2

Psikologi sebagai ilmu dan Ruang lingkup psikologi …………………………………………….

2.3

Aliran aliran dalam Psikologi …………………

2.4

Hereditas dan Lingkungan ……………………

2.5

Belajar dan faktor faktor yang mempengaruhinya .................................

2.6

Pengindraan dan persepsi …………………….

2.7

Ingatan ( Memori ) dan Lupa ……………….

2.8

Emosi dan Motif ………………………………….

2.9

Berpikir dan Pemecahan Masalah ………….

2.10

Prilaku menyimpang (Abnormal) …………..

BAB.III

SIMPULAN DAN SARAN …………………………………………

3.1

SIMPULAN …………………………………………

3.2

SARAN ……………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA

…………………………………………………………

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia Nya jualah penulis dapat menyelesaikan penulisan resume Matrikulasi mata kuliah Psikologi Pendidikan.

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang prilaku atau gejala-gejala jiwa pada manusia. Dengan tujuan untuk menjadikan manusia supaya hidupnya lebih baik dimasa yang akan datang.

Penulis berupaya menyusun resume ini dengan sebaik-baiknya, tetapi penulis menyadari penulisan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis dengan hati yang terbuka akan dengan senang hati menerima segala kritikan dan saran dari rekan-rekan, dan terkhusus penullis mohon bimbingan kepada Yang terhormat Bapak Prof. Dr. Fuad A. Rahman, MPd dan Ibu Dr. Nyayu Khodijah, S. Ag, M.S selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan.

Akhirnya semoga penulisan resume ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.

Palembang, Agustus 2008

Heryadi

NIM 20082013027

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah Psikologi Pendidikan membekali mahasiswa dengan wawasan dan kemampuan menganalisis serta mengaplikasikan berbagai konsep, kaidah dan prinsip psikologi dalam setting pendidikan sebagai bekal untuk memahami perilaku peserta didik dalam praktek nyata.

Untuk mencapai kemampuan tersebut, mahasiswa akan mengkaji berbagai konsep, kaidah dan prinsip psikologi serta berdiskusi menganalisis implikasinya dalam setting pendidikan.

1.2. Tujuan

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran mata kuliah ini diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan menganalisis dan mengaplikasikan berbagai konsep, kaidah dan prinsip psikologi dalam setting pendidikan sebagai bekal untuk memahami peserta didik.

Secara khusus, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan :

1. Menjelaskan pengertian, ruang lingkup dan aliran psikologi.

2. Menganalisis kondisi psikologis peserta didik.

3. Mengaplikasikan kaidah-kaidah dan prinsip-prinsip psikologi dalam proses belajar dan pembelajaran.

1.3. Strategi Perkuliahan

Kegiatan kuliah ini lebih merupakan upaya saling belajar antara dosen dan mahasiswa, antar mahasiswa dengan mengutamakan kegiatan presentasi, diskusi dan argumentasi atas berbagai konsep, kaidah dan prinsip psikologi dalam setting pendidikan.

Mahasiswa secara berkelompok memilih salah satu topik diskusi untuk disajikan dalam bentuk makalah dan mempresentasikannya di depan kelas. Dosen dan kelompok lain memberikan tanggapan atas presentasi tersebut.

BAB II

RESUME MATERI

2.1. Pengertian Psikologi

1. Ilmu Jiwa, tingkah laku, perilaku.

2. Ilmu tentang kehidupan mental (The science of mental life).

3. Crow & Crow; Psychology is the study of human behavior and human relationship.

4. Tingkah laku manusia, apa, mengapa dan bagaimana yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan, factor-faktor apa yang mendorong manusia, memikirkan, merasakan dan melakukan sesuatu.

Yang dipelajari dalam psikologi pendidikan

1. Segala kegiatan/tindakan/perbuatan baik yang kelihatan maupun yang tidak, sadar ataupun tidak sadar dan sengaja ataupun yang tidak.

2. Interaksi antara manusia dengan manusia dan interaksi manusia dengan selain manusia.

Jenis tingkah laku

1. Nyata (eksplisit, terbuka)

Yaitu tingkah laku yang dapat diamati, contohnya tertawa dan menangis.

2. Tidak nyata (implisit, tertutup)

Yaitu tingkah laku yang tidak bisa diamati, namun indikatornya yang bias diamati. Misalnya berfikir, mengingat, merasakan, berkhayal, sedih, senang, susah, bangga, dongkol dan seterusnya.

Obyek Psikologi

1. Material

Yaitu yang menyelidiki tentang manusia dan segala sifatnya

2. Formal

Yaitu yang tergantung dari aspek mana yang akan dipelajari/penekanannya.

Misalnya :

- Zaman Yunani s/d abad pertengahan, obyek formalnya adalah hakekat manusia.

- Masa Deskartes, gejala-gejala kesadaran (tanggapan, perasaan, emosi, hasrat dan kemauan).

- Aliran behaviorisme (di AS abad ke 20) tingkah laku manusia yang tampak.

- Aliran Freud, gejala ketidak sadaran manusia.

Pengelompokan Psikologi

1. Metafisika

Penyelidikan tentang hakekat kejiwaan (Plato + Aristoteles).

2. Empiris

Yaitu penyelidikan tentang gejala-gejala kejiwaan tingkat laku manusia dengan menggunakan pengamatan, percobaan.

Hubungan antara Psikologi dengan ilmu lain

1. Psikologi dengan antropologi

2. Psikologi dengan sosiologi

3. Psikologi dengan fisiologi

2.2. Psikologi sebagai ilmu dan Ruang lingkup psikologi

Karakter Ilmu

1. Melalui penelitian ilmiah

2. Memiliki :

a. Obyek tertentu

b. Metode penelitian tertentu

c. Sistematika yang teratur

d. Mempunyai sejarah tertentu

Obyek psikologi

1. Materil --- manusia

2. Formal --- jiwa/perilaku

Metode Penelitian

1. Longitudinal

2. Cross – sectional

Karakter Penelitian Ilmiah

1. Sistematis

2. Terkontrol

3. Berdasarkan data empiris

4. Teruji

5. Bersifat obyektif

2.3. Aliran-aliran dalam psikologi

Aliran-aliran dalam Psikologi

1. Strukturalisme

2. Fungsionalisme

3. Asosiasionisme

4. Psikoanalisa

5. Behaviorisme

6. Hormic Psychology

7. Gestalt Psychology

2.4. Hereditas dan Lingkungan

PENGERTIAN HEREDITAS

Warisan atau bawaan

Hereditas dapat diartikan sebagai pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik individu dari pihak kedua orang tuanya.

PENGERTIAN LINGKUNGAN

Sempit: hanyalah alam sekitar diluar diri individu/manusia.

Lingkungan mencakup segala materil dan stimulus di dalam dan di luar diri individu, baik yang bersifat fisiologi, psikologi, maupun sosial-kultural

2.5. Belajar dan factor yang mempengaruhinya

A. Pengertian Belajar

Belajar merupakan tindakan dan prilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa sebagai penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.

Belajar merupkan proses penting yang terjadi dalam kehidupan setiap orang, suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat. Hampir semua kecakapan , keterampilan, Pengetahuan, kebiasaan, kegemaran dan sikap manusia terbentuk , dimodifikasi dan berkembang karena belajar.

Dalam kehidupan sehari hari istilah belajar digunakan secara luas. Hal ini disebabkan karena aktivitas tersebut muncul dalam bentuk seperti ; Membaca buku , Menghafal ayat Al’Quran , mencatat pelajaran, menirukan perilaku seseorang dll

Para ahli memberikan definisi yang berbeda beda tentang belajar, Beberapa Definisi Belajar antara lain :

1. Bell-Gredler (1986) menyatakan belajar sebagai proses perolehan berbagai kompetensi, keterampilan dan sikap ( Learning is the process by which human being acquire a vast variety of competencies, skill, and attitudes )

2. Lester D. Crow dan Alice Crow (1958 : 225) Belajar adalah prolehan kebiasaan , pengetahuan, dan sikap, termasuk cara baru untuk melakukan suatu dan upaya upaya seseorang dalam mengatasi kendala atau menyesuaikan situasi yang baru. Belajar menggambarkan perubahan progresif perilaku seseoarng ketika bereaksi terhadap tuntutan tuntutan yang dihadapkan pada dirinya. Belajar memungkinkan seseorang memuaskan perhatian atau mencapai tujuannya.

3. Gagne and Briggs ( 1979) dalam buku Principles of Iinstructional Design mendefinisikan belajar sebagai serangkaian proses kognitif yang mentransformasi stimulasi dari lingkungan kedalam beberapa fase pemrosesan informasi yang dibutuhkan untuk memperoleh suatu kapabilitas yang baru

4. Cronbach (1960) dalam bukunya yang berjudul Educational Psykology menyatakan bahwa belajar ditunjukkan oleh perubahan prilaku sebagai hasil pengalaman.

5. Hilgard dan Bower (dalam Snelbecker,1974) dalam buku Theories of learning berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses dimana sebuah aktivitas dibentuk atau diubah melalui reaksi terhadap situasi yang dihadapi, yang mana karakteristik perubahan tersebut bukan disebabkan oleh kecenderungan respon alami ,kematangan atau perubahan sementara karena sesuatu hal ( misalnya kelelahan,obat-obatan dan sebagainya )

6. Harold Spears (1955) menyatakan bahwa belajar adalah mengamati, membaca,mengimitasi,mencoba sesuatu sendiri ,mendengarkan,mengikuti petunjuk

7. Sumadi Suryabrata (2002) menyatakan belajar adalah suatu proses yang memiliki tiga ciri Yaitu :

a. Proses tersebut membawa perubahan baik actual maupun potensial

b. Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru

c. Perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja)

8. Paul Eggen dan Don Kauchak (1997) dalam buku mereka yang berjudul Educational Psykology Windows on Classrooms mengemukakan definisi belajar berdasarkan perpektif kognitif yaitu belajar adalah perubahan struktural mental individu yang memberikan kapasitas untuk menunjukkan perubahan perilaku

9. Catherine Twomey Fosnot dkk (1996) dalam buku mereka yang berjudul Contruction Theory,Perpective, and Practise mengatakan bahwa: Belajar adalah suatu proses pengaturan dalam diri seseorang yang berjuang dengan konflik antara model pribadi yang telah ada dan hasil pemahaman yang baru tentang dunia ini sebagai hasil konstruksinya, manusia adalah makhluk yang membuat makna melalui aktivitas social, dialog dan debat

Dari berbagai pengertian belajar yang dikemukakan oleh para ahli diatas , dapat disimpulkan bahwa :

1. Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang memperoleh dan membentuk kompetensi, keterampilan, dan sikap yang baru:

2. Proses belajar melibatkan proses proses mental internal yang terjadi berdasarkan latihan, pengalaman dan interaksi social.

3. Hasil belajar ditunjukkan oleh terjadinya perubahan prilaku ( Kognitif,Afektif, Psykomotorik)

4. Perubahan yang dihasilkan dari belajar bersifat relative permanen.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Sebagai suatu proses , keberhasilan belajar ditentukan oleh berbagai factor menurut Ryan (dalam smith,1970) ada tiga factor yang mempengaruhi proses belajar yaitu: (1) aktifitas individu pada saat berinteraksi dengan lingkungan; (2) factor fisiologis individu dan (3) factor lingkungan yang terdiri dari semua perubahan yang terjadi disekitar individu tersebut.Masrun dan Martaniah dalam Nyayu (2006) berpendapat bahwa factor factor yang mempengaruhi belajar diantaranya adalah (1) Kemampuan bawaan anak (2) Kondisi fisik dan psikis anak (3) Kemampuan belajar anak (4) Sikap murid terhadap guru dan mata pelajaran serta pengertian mereka mengenai kemajuan mereka sendiri dan (5) bimbingan

Secara garis besar, Suryabrata (1984) menyatakan bahwa factor factor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi 2 (dua), yaitu :

(1) Factor Yang berasal dari luar diri si pemelajar yang meliputi;

a. Factor factor social

b. Factor factor non social

(2) Faktor factor yang berasal dari dalam diri si pemelajar yang meliputi

a. Faktor factor fisiologis ,dan

b. Faktor factor psikologis

Factor – factor sosial yang mempengaruhi belajar merupakan factor manusia baik manusia itu hadir secara langsung maupun tidak. Factor itu mencakup :

1. Orang tua. : sangat berperan penting dalam belajar anak, pola asuh orang tua, fasilitas belajar yang disediakan, perhatian dan motivasi merupakan dukungan belajar yang harus diberikan orang tua untuk kesuksesan belajar anak.

2. Guru, terutama kompetensi pribadi dan frofesional guru sangat berpengaruh pada proses dan hasil belajar yang dicapai anak didik.

3. Teman teman atau orang disekitar lingkungan belajar. Kehadiran orang lain secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh baik atau buruk pada belajar seseorang.

Faktor faktor non sosial yang mempengaruhi belajar merupakan factor factor luar yang bukan factor manusia diantanya adalah:

1. Keadaan udara, suhu, dan cuaca. Keadaan udara dan suhu yang terlalu pana s membuat orang tidak nyaman belajar sehingga tidak mendapatkan hasil yang optimal.

2. Waktu ( Pagi, siang, atau malam) sebagian orang mudah memahami pelajaran diwaktu pagi hari dibandingkan pada waktu sore atau malam hari.

3. Tempat ( letak dan pergedungan) seseorang biasanya sulit belajar ditempat ramai dan bising )

4. Alat alat atau perlengkapan belajar. Dalam pembelajaran tertentu yang memerlukan alat, belajar tidak akan mencapai hasil yang maksimal jika tanpa alat tersebut

Factor factor fisiologis yang menmpengaruhi belajar mencakup dua hal yaitu ;

1. Keadaan tonus jasmani pada umumnya.

Keadaan tonus jasmani berpengaruh pada kesiapan dan aktivitas belajar.

Orang yang keadaan jasmaninya segar akan siap dan aktif dalam belajarnya, sebaliknya orang yang keadaan jasmaninya lesu dan lelah akan mengalami kesulitan untuk menyiapkan diri.Keadaan tonus jasmani ini berkaitan dengan asupan nutrisi yang diterima dan penyakit kronis yang diderita.

2. Keadaan fungsi fungsi fisiologis tertentu

Terutama kesehatan panca indera akan mempengaruhi belajar. Panca indera merupakan alat untuk belajar. Berfungsinya panca indera dengan baik merupakan syarat untuk dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik. Indera yang terpenting dalam hal ini adalah mata dan telinga karena kedua indera inilah yang merupakan pintu gerbang masuknya berbagai informasi yang diperlukan dalam proses belajar.

Faktor factor Psikologis yang mempengaruhi belajar (Nyayu,2006:51) antara lain mencakup

1. Minat

Adanya minat terhadap objek yang dipelajari akan mendorong orang untuk mempelajari sesuatu dan mencapai hasil belajar yang maksimal.karena minat merupakan komponen psikis yang berperan mendorong seseorang untuk meraih tujuan yang diinginkan, sehingga ia bersedia melakukan kegiatan berkisar objek yang diminati

2. Motivasi

Motivasi belajar seseorang akan menentukan hasil belajar yang dicapainya.

Bahkan dua orang yang sama sama menunjukkan perilaku belajar yang sama dengan motivasi yang berbeda akan mendapat hasil belajar yang relative berbeda, maslow ( dalam frendsen,1961) mengemukakan motif motif belajar itu ialah :

a. Adanya kebutuhan fisik

b. Adanya kebutuhan akan rasa aman

c. Adanya kebutuhan akan kecintaan dan penerimaan dari orang lain

d. Adanya kebutuhan untuk mendapatkan kehormatan

e. Adanya kebutuhan untuk aktualisasi diri

3. Intelegensi

Merupakan modal utama dalam melakukan aktivitas belajar dan mencapai hasil belajar yang maksimal. Orang yang berintelegensi rendah tidak akan mungkin mencapai hasil belajar yang melebihi orang yng berintelegensi tinggi

4. Memori

Kemampuan untuk merekam , menyimpan dan mengungkapkan kembali apa yang telah dipelajari sangat membantu dalam proses belajar dan mencapai hasil belajar yang lebih baik.

5. Emosi

Penelitian tentang otak menunjukkan bahwa emosi yang positif akan sangat membantu kerja syaraf otak untuk merekatkan apa yang dipelajari kedalam memori ( Goleman,1995; Le Doux,1993,MacLean,1990), karena informasi pelajaran yang dikirim ke pusat memori melalui amygdale sebagai pusat emosi berjalan tanpa halangan.

2.6. Penginderaan dan persepsi

2.7. Ingatan (Memori) dan lupa

A. Aktivitas mengingat pada perserta didik

Konsep Memori

Dalam kamus lengkap psikologi (Chaplin 1999) memorI diartikan sebagai :

1. Fungsi yang terlibat dalam mengenang / mengalami lagi pengalaman masa lalu.

2. Keseluruhan pengalaman masa lampau yang dapat diingat kembali.

3. Satu pengalaman masa lalu yang khas.

Menurut Kartono (1990 ) memori / ingatan adalah :

Kemampuan untuk mencamkan, menyimpan dan mereproduksi kembali hal-hal yang pernah di ketahui.

Sedangkan sifat-sifat dari ingatan yang baik adalah : Setia, Cepat, Lama ,Luas, dan Siap

Walgito (1997) mengatakan bahwa :

Memori adalah : kemampuan jiwa untuk memasukan (learning), menyimpan ( retention ) dan menimbulkan kembali (remembering) hal-hal yang telah lampau.

Morgan dkk (1986) mendefinisikan :

Memory sebagai proses encoding (Pengkodean), storage (penyimpanan) dan rerievel (Pemanggilan kembali) apa yang pernah dipelajari sebelumnya.

Bruno (1987) menyatakan bahwa :

Memori adalah proses mental yang meliputi pengkodean, penyimpanan dan pemanggilan kembali, informasi dan pengetahuan yang semuanya terpusat pada otak.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut diatas, memori mempunyai 3 fungsi / proses, yaitu :

- Memberi kode / sandi

- Menyimpan dan

- Menimbulkan kembali

- pada proses pengkodean :

Input sensor diterima dan ditransformasikan ke dalam sebuah bentuk atau kode yang dapat di simpan.

- pada proses penyimpanan :

Informasi yang telah di beri kode tersebut diletakan dalam struktur memori.

- pada proses penimbulan kembali :

Info yang telah tersimpan berusaha untuk di akses kembali tat kala di butuhkan.

Proses memunculkan kembali memori (record) yang tersimpan dalam memori permanen meliputi 3 cara, yaitu :

Recall : Proses memunculkan record tanpa cue

Recognition : Proses memunculkan record dengan bantuan cue.

Rekonstruksi inferensial : Digunakan bila cue hanya menyebabkan kemunculan sebagai record.

Struktur memori

Sistem memori manusia tersusun dari 3 komponen :

- Storage ( Penyimpanan )

- Short Term Memory

- Long Term Memory

Informasi ( Stimulasi dari Lingkungan ) terlebih dulu melalui sensory storage, lalu melewati short term memory dan pada akhirnya berakhir dalam long term memory.

Ketiga penyimpanan memory tersebut di tandai oleh ciri-ciri struktural, seperti : Seberapa banyak info yang di simpan (kapasitas) dan berapa lama info tersebut disimpan (Siegler, dalam Byrnes, 1996).

Sensory Storage ( Sensory Memori )

Merupakan komponen pertama system memori yang bertemu langsung dengan info yang masuk menerima semua info dari panca indra dan menyimpan info tersebut dalam waktu yang sangat singkat.

Byrnes 1996) menyebut komponen ini dengan sensory Buffer, yaitu detektor sensory yang terletak di panca indera dan bersama dengan sistem persepsi berfungsi menangkap, menginterprestasikan dan menyimpan informasi, atau pengalaman untuk masa yang singkat.

Meski bermaksan sama, namun kedua istilah tersebut, memiliki titik fokus sendiri-sendiri yang terkait dengan fungsinya. Istilah sensory buffer : lebih menekankan pada fungsinya sebagai penahan sementara terhadap info yang diterima, sedangkan istilah sensory memory lebih menekankan fungsinya sebagai penyimpan info.

Berdasarkan eksprimen yang telah dilakukan, kapasitas sensory storage sangat terbatas, misalnya : Bila disajikan 12 item, subjek hanya mampu menyimpan 40% dari item tersebut dan disimpan hanya selama 250 mili detik sampai 4 detik (solso,1998). Bila tidak mengalami pemerosesan lebih jauh, maka informasi yang disimpan dalam sensory storage akan segera hilang.

Keberadaan sensory storage memiliki dan implikasi pendidikan yang penting :

  1. Bila ingin mempertahankan informasi lebih lama orang harus memberikan perhatian.
  2. Untuk membawa semua info ke dalam kesadaran dalam satu waktu dibutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Misalnya: Bila siswa disuguhkan terlalu banyak info dalam satu waktu dan tidak dikatakan pada mereka aspek mana dari info tersebut yang harus mereka perhatikan, mereka mungkin sulit untuk mempelajari info tersebut.

Agar info dalam sensory storage dapat diteruskan ke short-therm memory dibutuhkan perhatian. Perhatian adalah upaya mental berupa konsentrasi pada pristiwa-pristiwa sensory atau mental (Solso, 1998).

Menurut Calfee (Dalam Slavin, 1991) ada 3 aspek perhatian, yaitu :

1. Ketajaman & Sensitivitas / Resfektif terhadap stimulus.

2. Kemampuan memblok sebagian stimulus dan sensitivitas terhadap stimulus lain dan berkonsentrasi.

3. Kemampuan memfokuskan pikiran pada satu tugas.

Ada beberapa cara untuk menimbulkan perhatian siswa, salah satunya dengan menggunakan isyarat yang mengindikasikan bahwa info tersebut ”Penting”. Sebagian guru menaikan atau menurunkan nada suara untuk memberi tanda pada bagian info yang dianggap penting.

Sebagian yang lain melakukannya dengan memberi gerakan isyarat / melakukan pengulangan pada saat menyampaikan beberapa info. Perhatian juga dapat ditimbulkan oleh stimulus yang tidak ”biasa”, inkonsistem dan mengandung kekaguman.

Misalnya : Guru IPA seringkali memperkenalkan pelajaran dengan menunjukan trik-trik yang menakjubkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu siswa.

Short Term Memory

Info yang disensasi panca indera dan mendapatkan perhatian, kemudian akan di transfer ke dalam sistem memori yang kedua, yaitu short term memory (STM) disebut juga memori kerja (Working Memory). STM merupakan komponen memori yang cukup banyak diteliti.

Ada 2 ciri penting yang dimiliki memori kerja, yaitu :

  1. Menyaring informasi yang masuk.
  2. Kapasitas dan durasinya yang terbatas karena tanpa rebersal info hanya dapat dipertahankan sekitar 5-9 item selama 10-20 detik pada orang dewasa (E.Gagne, dalam Eggen & Konchak 1997).

Tapi menurut Solso (1998) : Kapasitas STM adalah 7 item dengan durasi penyimpanan selama 10-30 detik.

Supaya info tersebut dapat bertahan lama dalam memory, ia harus dimasukan ke dalam long term memory dan untuk itu di perlukan strategi memori ( Slavin, 1991). Untuk itu guru harus mengalokasikan waktu untuk melakukan pengulangan atau latihan selama pemberian pelajaran. Mengajarkan terlalu banyak info dalam waktu yang terlalu cepat akan menjadi tidak aktif. Dalam hal ini, guru dapat berhenti sejenak untuk menanyakan pada siswa bila terdapat hal yang belum elas dan ingin ditanyakan. Dengan demikian berarti guru memberi kesempatan pada siswa untuk berfikir dan mengulangi secara mental apa yang baru saja mereka pelajari. Hal ini akan sangat membantu siswa untuk memproses informasi dalam STM terutama untuk bahan pelajaran yang baru / yang sulit.

Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan efesiensi memori kerja, yaitu:

  1. Chunking
  2. Otomatis, menurut G.Miller (Dalam eggen dan Kanchank, 1997).

Chunking is the process of combining separate items into large, meaningful units. Prosedur Chunking dalam STM membutuhkan pengaksesan info dari LTM (Solso,1998).

Scheneider dan Shiffrin ( Dalam Eggen & Kanchak ) menyatakan :

Bahwa : Automacity ( Sometimes Described as “Automatic Process” ) refers to those mental operations that can be performed with little awareness or conscious effort.

Long Term Memory ( Memori Permanen )

LTM merupakan bagian dari system memori yang dapat menyimpan info dalam masa yang lama.

Mengenai Kapasitas LTM ini terdapat 2 Asumsi :

- Asumsi pertama, menyatakan bahwa : Kapasitas LTM tidak terbatas (solso, 1998)

- Asumsi kedua, berkeyakinan bahwa info mengenai obyek disimpan dengan cara terpisah-pisah. Misalnya : Info seperti nama objek, bentuk objek tersebut. Semua disimpan pada tempat yang terpisah-pisah dalam LTM.

Bentuk informasi yang disimpan dalam LTM ini tergantung pada beberapa faktor, meliputi :

- Sumber Informasi

- Pengetahuan individu sebelmnya dan

- Jaringan struktural yang telah tersusun (Solso, 1998)

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi memori

Kuat lemahnya memori seseorang dipengaruhi banyak faktor diantaranya :

1. Kondisi Fisik

Kondisi fisik yang sangat berpengaruh dalam mengingat adalah kelelahan, kurang tidur,dan sakit.

Hal ini disebabkan ketika dalam kondisi tersebut biasanya individu, mengalami kemunduran kemampuan mental yang disebabkan oleh gangguan fisik tadi.

2. Usia

Ingatan yang paling kuat terjadi pada masa anak-anak, yaitu pada usia 10 – 14 tahun. Sedangkan orang yang sudah lanjut usia akan mengalami jika diminta untuk mengingat kembali apa yang sudah dipelajari dan dialaminya.

Penyebab Lupa

Menurut Gulo dan Reber (dalam Syah, 2005.), mendefinisikan lupa sebagai ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau dialami. Tetapi bukan berarti apa telah dipelajari atau dialami hilang, hanya saja informasi tersebut terlalu lemah untuk ditimbulkan kembali.

Berbagai teori berkenaan dengan penyebab lupa, yaitu teori Decay, teori interferensi, dan loss of retrieval cue theory.

Decay theory memandang bahwa kekuatan sebuah rekaman akan bertambah lemah sejalan dengan waktu jika tidak dilatih lebih jauh atau jika tidak diaktivasi untuk masa yang lama

Interference theory berpandangan bahwa kelupaan dapat disebabkan oleh berkembangnya hubungan interferensi antara informasi dalam memori dengan informasi yang dipelajari, jadi kesan-kesan terdahulu mengganggu reproduksi kesan-kesan yang baru. Gangguan ini terbagi dua, yaitu ; gangguan proaktif (proactif interference), dan gangguan retroaktif ( retroactive interference), Byrnes, 1996 (dalam Nyayu, 2006).

Loss of retrieval cue theory berpandangan bahwa kelupaan disebabkan pelemahan hubungan antara retrieval cue dengan record. Dengan demikian, kekuatan hubungan antara cue dan memori yang tersimpan juga mempengaruhi kelupaan.

Selain dari tiga teori tersebut, lupa juga dapat juga disebabkan item informasi yang diterima hilang sebelum masuk ke Long term memory (Syah, 2005. )

2.8. Emosi dan motif

INDIKATOR :

Menganalisis aspek-aspek

EMOSI pada peserta didik

. A DEFINISI

1. Chaplin (dalam terjemahan Kartini Kartono, 1999 : 163)

Emosi adalah reaksi kompleks menyebabkan perubahan disertai

keadaan afektif

2. Rakhmat (dalam Sobur, 2003 : 400)

Emosi adalah bumbu kehidupan

4. Goleman (dalam Khodijah, 2006 : 154)

Emosi adalah keadaan biologis dan psikologis serta

kecendrungan untuk bertindak

5. L. Crow dan A. Crow (dalam Djaali, 2007 :37)

Emosi adalah pengalaman afektif disertai penyesuaian

bathin, perubahan mental dan fisik serta tingkah laku.

Kesimpulan :

Emosi merupakan suatu kondisi yang dialami seseorang dan berpengaruh pada perubahan sikap, tingkah laku, tindakan orang tersebut. Sebagai contoh orang gembira, sedih, benci, marah, cinta dan lainnya.

2.9. Berfikir dan pemecahan masalah

2.10. Perilaku menyimpang (Abnormal)

A. Pengertian

Psikologi abnormal adalah bagian dari psikologi khusus, yaitu psikologi dari kelompok-kelompok manusia yang tidak normal. Pembagian psikologi abnormal sebagai berikut :

A. Psikologi kriminal, yaitu psikologi yang mempelajari tingkah laku menyeleweng dari norma-norma umum serta hukum dan melakukan tindakan kriminal.

B. Psikologi patologi, yaitu psikologi yang mempelajari gejala kejiwaan yang sakit dan pola tingkah laku yang menyimpang dari pola-pola normal, sebagai akibat dari faktor-faktor keturunan atau hereditas.

C. Psikologi social, yaitu cabang psikologi yang mempelajari gangguan-gangguan kejiwaan dan tingkah laku yang menyimpang, sebagai akibat dari factor-faktor milieu, lingkungan social dan sosio budaya.

1. Pengertian Perilaku Menyimpang

a. Menurut James Vander Zander

Perilaku menyimpang merupakan perilaku yang dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas-batas toleransi oleh sejumlah besar orang.

b. Menurut Robert M Z Lawang

Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu system social dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam system itu untuk memperbaiki perilaku tersebut.

c. Bruce J Cohen

Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak mayarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.

d. Paul B Horton

Penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.

e. Idianto Mu’in

Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di dalam masyarakat.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Mata kuliah Psikologi Pendidikan membekali mahasiswa dengan wawasan dan kemampuan menganalisis serta mengaplikasikan berbagai konsep, kaidah dan prinsip psikologi dalam setting pendidikan sebagai bekal untuk memahami perilaku peserta didik dalam praktek nyata.

3.2. Saran

Diharapkan kepada seluruh mahasiswa khususnya Mahasiswa jurusan Teknologi Pendidikan dapat menerapkan kemampuan menganalisis dan mengaplikasikan berbagai konsep, kaidah dan prinsip psikologi dalam setting pendidikan sebagai bekal untuk memahami perilaku peserta didik dalam praktek nyata.

Biodata Mahasiswa

Nama : Heryadi

Tempat / Tgl. Lahir : Prabumulih, 29 Juni 1962

Alamat : Jalan Kop.hanafiah No. 468 Kelurahan

pasar I Prabumulih Barat

Telp. Rumah 0713 – 320050

Hp. 0812 713 9162

Tempat Tugas : SMP Negeri 4 Prabumulih

Jalan Jendral Sudirman No. 7

Prabumulih Barat

Telp. 0713.7000604

Tidak ada komentar: